| Bagian 2 #ThaIndiaMalaytrip, Mei 2010 |
Tiga serangkai pun akhirnya bersatu. Sebut saja kami oknum L, oknum N dan oknum E. Kedua teman saya itu akhirnya tiba di hostel di Patong jelang tengah malam. Keesokan harinya, pagi-pagi sekali kami langsung meluncur ke Rassada Pier.
19 Mei 2010
Destinasi: Phi Phi Islands
Walaupun sedikit sedih harus berpisah dengan Massimo..petualangan harus dilanjutkan! Ya, meminjam kalimatnya Andien: "cause I'm moving on...."
Sekedar catatan, di akhir 2010 Andien merilis single berjudul Moving On. It's a happy tune, daaaannn...video klipnya pas sekali dengan tema tulisan ini: perjalanan ke Phi Phi Islands. Ah, sayang sekali lagu ini belum dirilis saat perjalanan saya di hari Rabu pagi itu. (Bocoran: untuk kepentingan tulisan ini, saya akan menyelipkan video perjalanan kami di akhir tulisan).
Kembali ke Rassada Pier pagi itu. Kami menuju Phi Phi Islands dengan ferry. Anda bisa booking tiket secara online di situs Rassada Pier atau pun langsung membelinya di pelabuhan. Di sana, tersedia banyak konter yang juga menawarkan beragam paket tur island hopping. Hari itu, kami harus merogoh kocek 1000 Bath (300 ribu-an) untuk tiket ferry PP Phuket-Phi Phi dengan status open alias tanggal bebas. Agak mahal, dari biasanya 800 Bath.
Perjalanan ferry ke Phi Phi adalah bagian favorit saya! Armada yang melayani rute Phuket-Phi Phi umumnya memiliki area sun deck, jadi saya tak perlu berdiam selama 2 jam perjalanan di dalam kabin yang walaupun nyaman, namun tak bersahabat buat saya yang punya hobi mabuk darat-laut-dan-udara. Siap-siap saja masuk angin, tapi pemandangannya dijamin sepadan sedikit masuk angin!
Dan alam semesta pun sedikit berkonspirasi dengan iPod yang mendadak ter-shuffle memutarkan suara Robbie Williams "Beyond The Sea" beberapa menit jelang ferry berlabuh di Phi Phi.
somewhere, beyond the sea
somewhere, waiting for me
my lover stands on golden sand
and watches the ships
that go sailing...
![]() |
Pemandangan menuju Phi Phi Islands |
![]() |
Setibanya di Phi Phi langsung disambut pemandangan ini |
Phi Phi Islands memang telah lama menjadi tujuan favorit di Provinsi Krabi. Kepulauan ini terdiri dari 6 pulau, dengan pulau terbesar dan berpopulasi terbanyak ada di Ko Phi Phi Don (dalam bahasa Thai "ko" artinya island). Selain itu ada Ko Phi Phi Lei yang tak pernah sepi pengunjung khususnya di area Maya Bay yang mendadak ngetop berat sejak menjadi lokasi syuting The Beach-nya Leonardo DiCaprio. Maya Bay sebetulnya sangat kecil, tak berpenghuni dan di kala pasang sebagian besar pantainya langsung menghilang. Beberapa pulau lainnya lebih kecil dalam ukuran dan membentuk batu-batu karang menjulang yang tersebar di tengah laut. Stunning!
Untuk bisa menikmati keindahan pulau-pulau ini, Anda bisa menyewa perahu khas nelayan longtail boat untuk 4 orang dengan harga 1000-2000 Bath. Ada juga pilihan tur dengan speedboat dan ferry dengan harga beragam. Pilihan saya: longtail boat all the way! Tenang saja, walaupun kecil, namun perahu ini menggunakan mesin dan justru karena kecil, sensasi angin dan cipratan air terasa lebih optimal!
Sayang, Phi Phi saat ini sudah sangat ramai. Bayangkan saja Kuta Bali namun dengan lokasi dikelilingi laut sehingga tak ada jalan keluar selain menggunakan perahu. Pengalaman pertama saya ke Phi Phi adalah di tahun 2008. Saat itu masih terasa agak nyaman. Kali kedua, terkadang ada perasaan 'sesak' memang, khususnya di malam hari ketika semua orang keluar menghabiskan waktu di restoran, kafe atau bar yang tersebar di Phi Phi. Perasaan yang sama muncul saat island hopping. Begitu menuju Maya Bay, pantai tampak dipenuhi puluhan longtail boat dan speedboat parkir, sampai-sampai perahu kami tak bisa parkir yang memaksa kami turun agak jauh dari bibir pantai di kedalaman air kira-kira sepinggul. Kalau mau agak nyaman, sebaiknya pilih waktu sangat pagi atau di atas jam 5 sore. Siapkan juga uang ekstra, karena menyambangi beberapa lokasi biasanya akan ditarik uang masuk atau parkir. Entahlah resmi atau tidak, tapi demi kemaslahatan bersama, ikuti saja dan jangan terlalu pusingkan. Tentunya tak ada salahnya sedikit menawar..namanya juga usaha bukan?
Kami menginap di The White 2 Guesthouse. Guesthouse ini punya 2 lokasi (The White 1&2), dan setiap kali berkunjung ke Phi Phi, kami selalu menginap di sana. Berkat jasa oknum N, kami sukses mendapat diskon! Sedikit bocoran, N sudah berkali-kali mengunjungi Phi Phi, jauh sebelum hype mengenai pulau ini muncul yang akhirnya mengundang entah berapa juta turis dari seluruh dunia untuk datang memenuhi sudut pulau sepanjang tahun. Sebagai salah satu customer guesthouse yang lumayan puas, teknik word of mouth di internet dari rekan saya ini ternyata telah sukses membawa beberapa orang datang ke The White berbekal: "Saya tahu tempat ini dari N". Hasilnya? N sukses menjadi tamu kesayangan!
Urusan makanan, pulau ini tak mengecewakan. Untungnya, menu Thailand adalah salah satu menu favorit saya. Demi penghematan, biasanya saya tak pernah sarapan berat. Untungnya lagi, circleK bertebaran di pulau ini bagai jamur di musim penghujan. (Catatan penting: karena jumlahnya yang sangat banyak, jangan pernah menjadikan gerai ini sebagai patokan arah...dijamin bingung!) Setiap pagi, pilihan sarapan saya adalah makanan ringan di circleK atau crepes nutella pisang dari penjual gerobak yang mangkal di beberapa tempat.
Dua restoran yang direkomendasikan di mana-mana setiap kali Anda googling adalah Papaya dan Garlic Restaurant. Dan ya, menu di kedua tempat ini memang tak mengecewakan. Papaya menyajikan beragam menu khas Thailand. Di Garlic, selain menu lokal, jangan lupa memesan rosti: omelette khas Swiss yang terbuat dari kentang yang disajikan dengan beragam pendamping (keju, jamur, telur, dll). Dibandingkan dengan rosti di Marche--restoran Swiss di Jakarta yang harganya lumayan bikin kantong meringis--rosti di Garlic dijamin ringan di kantong dan urusan rasa jempolan!
Di malam hari, kunjungi area restoran seafood di pinggir pantai macam di Jimbaran Bali. Tom Yum-nya sungguh menipu. Kuahnya super bening, namun pedasnya dijamin membekas hingga esok hari! Cocok dimakan setelah island hopping sepanjang sore ditemani semilir angin dingin.
Oya, menu Thailand tentunya tak bisa lepas dari Pad Thai. Saya sendiri penggemar die-hard pad thai. Nah, pad thai yang kabarnya terenak se-Phi Phi bukan di restoran besar, namun di tengah-tengah pasar. Whoa, benarkah? Berbekal misi membuktikan kabar ini, kami bertiga memasuki pasar tradisional Phi Phi (yup, pasarnya persis pasar tradisional di Indonesia dengan aneka ragam makanan jadi dijual di sini). Tak ada alamat jelas, satu-satunya petunjuk adalah nama kedai: Song's Pad Thai (Song curiganya adalah nama sang penjual). Masuk saja ke dalam pasar, Anda akan temukan kedai ini.
Penampakannya? Super mini! Hanya ada 4 meja untuk 4 orang dengan dinding dan langit-langit dipenuhi ribuan kertas memo yang ditulis para pengunjung kedai. Isinya pujian setinggi langit akan kenikmatan pad thai di kedai ini. Dua kipas angin butut teronggok di pojokan; penyebar angin semilir di kedai sempit ini. Tak ada pelayan, hanya seorang ibu muda yang tak pernah beranjak dari depan kompor, memasak pad thai seorang diri sepanjang hari. Jadi ini rupanya Song. Menunya pun kalau tak salah hanya ada 2 pilihan. Saat itu kami memesan pad thai seafood. Tak ada minum. Nah, apa putusannya? Well, saya tak sampai berteriak-teriak kegirangan ketika mencobanya, but yes, it's good.
Phi Phi memang tak lagi surga sepi macam dalam film The Beach. Lebih dari lima hari di pulau ini pun rasanya tak lagi nyaman karena banyaknya turis. Namun, siapa tak tergoda dengan sensasi terjebak di pulau, menghabiskan hari bersantai di pantai, menikmati langit dan laut biru tak bertepi? Overall, walaupun biaya transportasi tak terlalu murah, namun biaya makan dan penginapan kelas hostel/guesthouse cukup terjangkau, serta fasilitas bagi turis sangatlah lengkap (hiburan hingga apotek dan klinik).
So yes, Massimo..I'm moving on!
Ah ya, seperti janji saya, berikut video perjalanan ke Phi Phi Islands. Karena pertimbangan faktor videogenic, video ini tak menampilkan kami (oknum L, N, dan E), namun Miss Andien yang menyanyikan "Moving On". Lebih videogenic! Enjoy! J
***
⌂: The White Phi Phi
No comments:
Post a Comment