| #Singaporetrip, Agustus 2012 |
Jalan-jalan bermisi? Kenapa tidak. Sebut saja wisata religi, wisata budaya atau bahkan wisata sambil bekerja sukarela. Satu jenis wisata lain yang rupanya cukup ngetren saat ini adalah wisata musik. Misinya: mengejar konser musik ke negeri orang.
![]() |
Mission accomplished! |
Misi itulah yang mendorong saya melakukan perjalanan ke Singapura di bulan puasa 2012 lalu. Sebuah misi maha penting: menonton Snow Patrol! (Untuk kepentingan tulisan ini, yang tak kenal apa dan siapa itu Snow Patrol, silakan klik ini)
Oke, mari kita anggap saat ini semua sudah mengetahui siapa itu Snow Patrol. Perkenalkan, saya fans beratnya. Mundur 2 bulan ke belakang, tiba-tiba saja saya membaca tweet akun singasik: Snow Patrol live in Singapore! Eh? *langsungpanik* Sayang, setelah mencari di Google, ternyata Snow Patrol hanya akan singgah di Filipina dan Singapura. Mengapa oh mengapa?
Di-le-ma-tis. Keinginan pergi sangatlah besar namun logika masih belum mengiyakan (lebih tepatnya kondisi kantong belum setuju). Agak nekad memang kalau memaksakan diri menonton konsernya di Singapura. Pertama: budget jelas membengkak. Kedua: konser diadakan bertepatan dengan bulan puasa. Setelah 2 minggu berpikir-pikir dengan harapan keinginan itu perlahan menghilang, akhirnya ditetapkan: "Oh what the hell, I have to be there!"
Gerak cepat, saya langsung membeli tiket pesawat PP, tiket konser dan menghubungi teman di sana untuk numpang menginap. Ah, bangga juga melakukan semuanya sendirian dalam waktu singkat. Walaupun perjalanan kali ini akan menjadi kunjungan kedua kalinya ke Singapura, namun terasa seperti yang pertama, mengingat perjalanan sebelumnya adalah contoh sempurna tag along trip. Alias, semua sudah disiapkan dan saya tinggal mengekor dengan riang gembira...
Kali ini persiapan saya sungguh serius. Selain membekali diri dengan menghafalkan lagu-lagu wajib Snow Patrol, artileri saya meliputi pula itinerary detil per hari, peta MRT, alamat dan petunjuk arah lokasi-lokasi yang akan dikunjungi, plus alamat mesjid-mesjid di seputar kawasan-kawasan tersebut. Lengkap!
Niat betul? Yup, niat saya memang sebulat itu. Bahkan, ketika gagal membujuk satu pun teman untuk ikut, niat saya tak berkurang bulatnya.
Jadilah konser Snow Patrol ini menjadi konser pertama yang saya hadiri sendirian. Tentunya saya tak benar-benar sendirian bukan? Ya, saya ada di antara ribuan wajah ceria di Fort Canning Park Senin malam itu (lihat foto di atas). Oke, Anda tak bisa melihat saya. Tapi sebagai petunjuk: Anda lihat 2 orang berkaos merah di ujung kiri depan? Nah, saya terpisah 2 orang dari mereka!
It was the best concert I've ever been to! Walaupun tak berhasil berdiri tepat di depan Gary Lightbody--sang vokalis--tapi percayalah, saya girang setengah mati bisa melihatnya sedekat itu!
Di bawah langit berhias bintang, ditemani semilir angin dan ribuan orang yang sama antusiasnya seperti saya: I couldn't ask for more.
Ada 18 lagu yang dibawakan sepanjang malam itu. Dibuka dengan Hands Open dan ditutup Encore: Lifening serta Just Say Yes. Lagu-lagu lainnya: Take Back The City, Crack The Shutters, In The End, New York, This Isn't Everything You Are, Called Out In The Dark, Chocolate, Set The Fire To The Third Bar, You're All I Have...dan tentunya 2 hits mereka: Run dan Chasing Cars. Tak ketinggalan, Fallen Empires, lagu dari album ke-6 mereka yang sekaligus menjadi judul album terbarunya tersebut. Sukses merinding saat mereka menampilkan lagu tersebut diiringi permainan perkusi dan lampu-lampu di panggung. Rasanya seolah terbang ke suatu tempat antah-berantah.
![]() |
Nathan Connolly & Gary Lightbody (ki-ka) Photo Credit: LAMC Productions |
Dan Gary...he's such a charmer. Oke, ini mungkin terlalu berlebihan untuk seseorang yang sudah jauh meninggalkan bangku SMP, namun rasanya saya jatuh cinta. Masih agak takjub, akhirnya bisa benar-benar melihatnya tampil di depan mata (lagi-lagi, maafkan dramatisasi yang cenderung benar adanya ini).
Lucunya, dia benar-benar seperti yang saya bayangkan...
Penonton: "We love you!"
Gary: "Thank you. There's nothing more that says love as when it is screamed.."
Dan ah, ketika ia bercerita mengenai lagu Lifening yang menggambarkan cinta dan kekagumannya pada sang ayah...meleleh rasanya hati ini. Ha!
"This is all I ever wanted in life.." - Lifening
-----------
Urusan konser, Singapura memang juaranya di Asia Tenggara. Saya ingat, dulu seorang teman pernah berkelakar: "Jakarta itu baru bisa datengin artis top luar negeri kalau mereka sudah mulai gak laku di Amerika. Harganya miring!" Eh, bener juga sih. Walaupun sekarang sudah makin banyak promotor yang berani mendatangkan musisi-musisi yang sedang berjaya, tapi tak sedikit juga musisi yang akhirnya hanya mentok singgah di Singapura. Nah, untuk Anda penggemar berat musik dan rela menyisihkan budget lumayan demi melihat langsung musisi favorit, perjalanan bermisi ke Singapura bisa menjadi solusi.
Tak perlu pusing soal tiket. Tiket untuk konser-konser besar (termasuk juga pergelaran hiburan lainnya) bisa dibeli secara online melalui sistic. Penukaran tiket seperti biasa di venue atau outlet-outlet sistic yang tersebar di Singapura. Tapi kalau sedikit 'parno' berangkat ke Singapura sebelum tiket ada di tangan, bisa menukarkannya di lokasi agen mereka di Indonesia: smailing tours, atau bahkan membelinya langsung di sini. Tak punya kartu kredit? Tenang, sistic kini bermitra dengan kiostix (ticket box di Indonesia) yang memungkinkan Anda membeli tiket secara debit dengan kurs rupiah.
Kalau tak ingin repot atau tak sempat mengurus sendiri akomodasi di sana, Anda perlu berkenalan dengan KartuPos. Akun ini tak hanya menyajikan informasi travel dari a-z, tapi juga kerap mengadakan paket "Free & Easy Trip": paket perjalanan pendek untuk menonton pertunjukkan hiburan tertentu di luar negeri (konser, pertunjukkan musikal, dll). Negara yang dituju pun beragam, mulai dari Singapura hingga Australia. Intinya, mereka menawarkan paket trip yang terdiri dari tiket pertunjukkan, pesawat PP & hotel/hostel. Tak seperti paket tour dari travel agent, KartuPos hanya akan mengatur urusan tiket dan akomodasi. Tak ada guide atau itinerary yang harus diikuti di lokasi, semuanya terserah Anda. Sifatnya pun fleksibel, Anda bisa meminta waktu berangkat/pulang yang berbeda dari yang mereka tawarkan, tentunya dengan penyesuaian harga.
Tertarik melakukan perjalanan bermisi seperti ini? Supaya tak ketinggalan berita, sering-seringlah mengecek kedua link di atas atau portal-portal hiburan lainnya. Siapa tahu, musisi favorit Anda (yang sampai hari ini baru bisa ditemui dalam mimpi) akan hadir!
Selain konser musik, Singapura memang menawarkan beragam variasi perhelatan dunia lainnya. Buat saya, misi selanjutnya: mengejar 8 petenis terbaik dunia berlaga di turnamen tutup tahun WTA Championship 2014 di Singapura akhir tahun depan. Mau bergabung? J
***
Photo Credit: LAMC Productions, Gary Lightbody & me.
⌂: Flat teman
No comments:
Post a Comment